materi ajar fiqih kelas 3

| Kamis, 14 Mei 2015


Pelajaran 1
SHALAT RAWATIB
A.    Pengertian
Shalat sunah rawatib adalah shalat sunah yang dikerjakan beriringan dengan shalat fardhu, yaitu sebelum atau sesudah shalat fardhu.
Shalat sunah yang dikerjakan sebelum sholat fardhu disebut qabliyah, sedangkan yang dikerjakan sesudah sholat fardhu disebut ba’diyah.
Tujuannya menambah atau menyempurnakan kekurangan yang mungkin terdapat pada shalat-shalat fardhu.
B.      Niat Shalat Sunah Rawatib
1.      Niat Shalat Sunat Qobla Subuh
 اُصَلِّيْ سُنَّةَ الصُّبْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ اْلقِبْلَةِ اَدَاءً لِلَّهِ تَعَالَى
2.      Niat Shalat Sunat Qobla Dzuhur
 اُصَلِّيْ سُنَّةَ الظُّهْرِ رَكْعَتَيْنِ قَبْلِيَّةً مُسْتَقْبِلَ اْلقِبْلَةِ اَدَاءً لِلَّهِ تَعَالَى
3.      Niat Shalat Sunat Ba'da  Dzuhur
اُصَلِّيْ سُنَّةَ الظُّهْرِ رَكْعَتَيْنِ بَعْدِيَّةً مُسْتَقْبِلَ اْلقِبْلَةِ اَدَاءً لِلَّهِ تَعَالَى
4.      Niat Shalat Sunat Qobla Ashar
اُصَلِّيْ سُنَّةَ العَصْرِ رَكْعَتَيْنِ قَبْلِيَّةً مُسْتَقْبِلَ اْلقِبْلَةِ اَدَاءً لِلَّهِ تَعَالَى
5.      Niat Shalat Sunat Qobla Maghrib
 اُصَلِّيْ سُنَّةَ اْلْمَغْرِبِ رَكْعَتَيْنِ قَبْلِيَّةً مُسْتَقْبِلَ اْلقِبْلَةِ اَدَاءً لِلَّهِ تَعَالَى
6.      Niat Shalat Sunat Ba'da Maghrib
اُصَلِّيْ سُنَّةَ اْلْمَغْرِبِ رَكْعَتَيْنِ بَعْدِيَّةً مُسْتَقْبِلَ اْلقِبْلَةِ اَدَاءً لِلَّهِ تَعَالَى
7.      Niat Shalat Sunat Qobla Isya
اُصَلِّيْ سُنَّةَ الْعِشَاءِ رَكْعَتَيْنِ قَبْلِيَّةً مُسْتَقْبِلَ اْلقِبْلَةِ اَدَاءً لِلَّهِ تَعَالَى
8.      Niat Shalat Sunat Ba'da  Isya
اُصَلِّيْ سُنَّةَ الْعِشَاءِ رَكْعَتَيْنِ بَعْدِيَّةً مُسْتَقْبِلَ اْلقِبْلَةِ اَدَاءً لِلَّهِ تَعَالَى
C.    Bilangan Rakaat Shalat Sunah Rawatib
Bilangan rakaat shalat sunah rawatib muakkad adalah
1.      2  rakaat sebelum sholat dhuhur
2.      2 rakaat sesudah shalat dhuhur
3.      2 rakaat sesudah shalat maghrib
4.      2 rakaat sesudah shalat isya’
5.      2 rakaat sebelum sholat subuh
Bilangan rakaat shalat sunah rawatib ghairu muakkad adalah
1.      4 rakaat sebelum dan sesudah shalat dhuhur
2.      2 rakaat sebelum shlata maghrib
3.      2 rakaat sebelum shalat isya’
D.    Keutamaan Shalat Sunah Rawatib
1.      Penyempurna shalat fardhu
2.      Mendapatkan banyak kebaikan
3.      Doa kita akan dikabulkan oleh Allah
4.      Mngandung beberapa hikmah yang tidak kita dapatkan dalam ibadah yang lain
E.     Membiasakan Shalat Sunah Rawatib
Melaksanakan shalat sunah rawatib harus dibiasakan sejak kecil agar nanti terbiasa melakukan hal-hal yang sunah. Cara pelaksanaan shalat sunah rawatib sama dengan shalat wajib, baik gerakan maupun bacaannya. Akan tetapi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan shalat sunah rawatib, yaitu
1.      Tidak didahului adzan dan iqamah
2.      Dilaksanakan secara munfarid
3.      Bacaannya tidak dinyaringkan
4.      Jika lebih dari dua rakaat, setiap dua rakaat satu salam
5.      Sebaiknya tempatt mengerjakan shalat sunah rawatib pindah sedikit dari tempat shalat fardhu
6.      Diawali dengan niat menurut macam shalatnya

PELAJARAN 2
SHALAT JUM’AT

A.    Hukum Shalat Jum’at
Berdasarkan QS. Al-jumu’ah : 9 bahwa  shalat jum’at hukumnya fardhu bagi setiap orang laki-laki yang dewasa, baik sedang sibuk bekerja, bermain maupun sedang santai. Kita wajib segera melaksanakan shalat jum’at apabila telah datang waktunya. Orang yang meninggalkan sholat jum’at denagn sengaja hukumnya dosa besar.
B.     Syarat Wajib Dan Sah Shalat Jum’at
Syarat wajib shalat jum;at
1.      Islam
2.      Baligh
3.      Berakal
4.      Laki-laki
5.      Tidak ada halangan
Adapun mereka yang dianggap berhalangan sebagai berikut
1.      Sakit hingga tidak memungkinkan pergi shalat jum’at
2.      Dalam perjalanan
3.      Hujan lebat hingga menyulitkan jalan menuju ke masjid
4.      Kesulitan-kesulitan lain yang tidak memungkinkan shalat jum’at
Shalat jum’at dianggap sah apabila sudah memenuhi persyaratan berikut:
1.      Diadakan di daerah pemukiman, baik di kota maupun di desa dan tidak sah dilakukan di ladang yang bukan penduduk menetap
2.      Dilakukan secara berjamaah
3.      Dilakukan pada waktu dhuhur
4.      Dikerjakan psetelah khotbah
C.    Waktu Shalat Jum’at
Shalat jum’at dilaksanakan pada hari jum’at sebanyak dua rakaat setelah khutbah, waktunya sama dengan waktu sholat dhuhur yaitu mulai kira-kira pukul 12.00 WIB sampai pukul 14.30 WIB.
D.    Hal-Hal Yang Disunahkan Sebelum Shalat Jum’at
1.       Mandi
2.       perpakaian yang baik  dan disunahkan berwarna putih
3.      Memakai wangi-wangian
4.      Memotong kuku
5.      Shalat tahiyatul masjid
6.      Membaca al-qur’an
7.      Secapatnya datang ke masjid
8.      Menggunting dan menyisir rambut dengan rapi
E.     Membiasakan Shalat Jum’at
Didalam al-qur’an dan hadits disebutkan bahwa hukum shalat jum’at adalah wajib bagi laki-laki dewasa. Meskipun demikian bagi anak-anak, tidak ada salahnya mengikuti shalat jum’at sebagai latihan membiasakan diri melaksanakan shalat jum’at.

PELAJARAN 3
SHALAT BAGI ORANG SAKIT
A.    Shalat Dengan Cara Duduk
Syarat shalat dengan duduk adalah sebagai berikut
1.      menghadap kiblat dan berniat shalat fardhu sambil duduk
2.      Takbiratul ihram dilanjut membaca doa iftitah, surat al-fatikhah dan salah satu surat dalam al-qur’an
3.      Rukuk dengan meletakkkan tangan di lutut(dengan menundukkan kepala)
4.      I’tidal dengan mengangkat kedua tangan(dengan kepala ditegakkan)
5.      Sujud dengan cara membungkukkan kepala dan badan
6.      Duduk tahiyat awal atau akhir dilakukan semampunya
7.      Shalat diakhiri salam dengan menolehkan wajah ke kanan dan ke kiri
B.     Shalat Dengan Cara Berbaring
Caranya:
1.      Dua kaki diarahkan ke kiblat, kepala ditinggikan dengan alas  bantal dan mukanya diarahkan ke kiblat. Selanjutnya berniat lalu takbiratul ihram denagn mengankat tangan
2.      Bersedekap, kemudian membaca doa iftitah, al-fatihah dan slah satu surat dalam al-qur’an. Ruku’ dan sujud cukup dengan isyarat
3.      Tahiyat awal dan akhir cukup dilakukan sesuai kemampuan/isyarat. Kedua tangan tidak bersedekap
4.      Salam dengan menolehkan wajah ke kanan dan ke kiri

PELAJARAN 4
PUASA RAMADHAN
A.    Syarat Wajib Puasa
Syarat wajib puasa adalah sebagai berikut
1.      Islam
2.      Baligh
3.      Berakal sehat
4.      Suci dari haid dan nifas
5.      Mampu atau kuat berpuasa
B.     Rukun Puasa
1.      Niat
Dalam puasa ramadhan, niat harus sudah dilakukan pada malam hari atau paling lambat sebelum terbit fajar pada setiap hari bulan ramadhan, kecuali untuk puasa sunnah masih dibolehkan niat pada pagi harinya.
2.      Menahan diri
Menahan diri dari makna, minum, hubungan suami istri, dan hal-hal yang dapat membatalkan puasa sejak terbit fajar sampai terbenam matahari.
C.    Hal-Hal Yang Dapat Membatalkan Puasa
1.      Makan dan minum dengan sengaja pada siang hari
2.      Muntah dengan sengaja
3.      Keluar darah haid atau nifas
4.      Berhubungan suami istri pada siang hari
5.      Keluar air mani karena disengaja
6.      Gila
7.      Murtad
D.    Orang Yang Boleh Meninggalkan Puasa
1.      Orang yang sedang sakit
Orang sakit yang dibolehkan tidak berpuasa adalah dikarenakan beberapa hal berikut ini,
a.       Dikhawatirkan akan bertambah parah sakitnya apabila tetap melaksanakan puasa
b.      Akan memperlambat proses penyembuhan.
Bagi orang yang sakit menahun atau kecil kemungkinannya untuk sembuh, maka dia tidak diwajibkan untuk mengqadha puasa yang ditinggalkannya. Tetapi dia hanya diwajibkan membayar fidyah, yaitu memberi makan satu orang miskin yang ukurannya kira-kira 600 gr beras untuksetiap hari puasa ramadhan yang ia tinggalkan. Tetapi jika tidak mampu atau bahkan untuk membiayai hidupnya dan keluarganya saja mengalami kesulitan, maka tidak ada kewajiban bagi orang tersebut membayar fidyah sampai ia mampu.
2.      Orang yang sedang dalam perjalanan
Orang tersebut harus memenuhi syarat sebagai berikut
a.       Jarak yang ditempuh kurang lebih 80,6 km
b.      Perjalanan yang ditempuh bukan untuk melakukan maksiat
Bagi orang yang tidak berpuasa saat dlam perjalanan, maka ia wajib mengqadha puasa yang ditinggalkannya di hari lainnya. Jika seorang yang berada dalam perjalanan itu kuat berpuasa, maka ia boleh berpuasa.
3.      Ibu hamil dan menyusui
Bagi ibu hamil yang menyusui dan ia khawatir terhadap anak yang sedang disusuinya, maka ia boleh berbuka, tetapi ia harus menggantinya pada hari yang lain dan membayar fidyah, yakni memberikan makan kepada orang miskin.
4.      Orang yang sudah lanjut usia
5.      Perempuan yang sedang haid atau nifas
Wanita yang sedang haid atau nifas haram berpuasa. Kalaupun ia berpuasa, maka puasanya batal dan ia wajib mengqadha puasa yang ditinggalkannya pada hari lain diluar bulan ramadhan.
E.     Niat Puasa Ramadhan                                                                                                                                             
نـَوَيْتُ صَوْمَ غـَدٍ عَـنْ ا َدَاءِ فـَرْضِ شـَهْرِ رَمـَضَانَ هـَذِهِ السَّـنـَةِ لِلـّهِ تـَعَالى
Artinya: "Sengaja aku berpuasa esok hari untuk menunaikan fardhu puasa pada bulan Ramadhan bagi tahun ini karena Allah Taala"
F.     Doa Buka Puasa
اللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْت بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ
Artinya: Ya Allah, untuk-Mu aku berpuasa dan dengan rizki-Mu aku berbuka, Maha besar Allah yang maha pemurah lagi maha penyayang.

PELAJARAN 5
AMALAN DI BULAN RAMADHAN
A.    Shalat Tarawih
Shalat tarawih ialah shalat sunah yang dikerjakan setelah shalat isya’ pada bulan ramadhan. Hukum sholat tarawih adalah sunah muakkad. Shalat tarawih boleh dikerjakan sendiri-sendiri, tapi sebaiknya dilakukan secara berjamaah. Waktunya ialah sesudah shalat isya’ sampai terbit fajar.
B.     Shalat Witir
Shalat witir adalah shalat sunah uang jumlah rakaatnya ganjil. Paling sedikit satu rakaat dan paling banyak tigabelas rakaat. Hukum melaksanakan shalat witir adalah sunah muakkad. Waktu pelaksanaannya setelah shalat isya’ sampai sebelum terbit fajar.
Keutamaan shalat witir, diataranya sebagai berikut:
1.      Pahala shalat witir nilainya lebih tinggi dari unta merah
2.      Shalat witir mengandung makna tentang keesaan Tuhan
3.      Agar orang islam terbiasa bangun tengah malam untuk melaksanakan qiyamullail
4.      Shalat witir sebagai penutup rangkaian shalat di malam hari

0 komentar:

Posting Komentar

Next