Pelajaran 1
SHALAT RAWATIB
A.
Pengertian
Shalat sunah
rawatib adalah shalat sunah yang dikerjakan beriringan dengan shalat fardhu,
yaitu sebelum atau sesudah shalat fardhu.
Shalat sunah
yang dikerjakan sebelum sholat fardhu disebut qabliyah, sedangkan yang dikerjakan
sesudah sholat fardhu disebut ba’diyah.
Tujuannya
menambah atau menyempurnakan kekurangan yang mungkin terdapat pada
shalat-shalat fardhu.
B.
Niat Shalat Sunah Rawatib
1. Niat Shalat Sunat Qobla
Subuh
اُصَلِّيْ سُنَّةَ الصُّبْحِ رَكْعَتَيْنِ
مُسْتَقْبِلَ اْلقِبْلَةِ اَدَاءً لِلَّهِ تَعَالَى
2. Niat Shalat Sunat Qobla
Dzuhur
اُصَلِّيْ سُنَّةَ الظُّهْرِ رَكْعَتَيْنِ
قَبْلِيَّةً مُسْتَقْبِلَ اْلقِبْلَةِ اَدَاءً لِلَّهِ تَعَالَى
3. Niat Shalat Sunat
Ba'da Dzuhur
اُصَلِّيْ سُنَّةَ الظُّهْرِ رَكْعَتَيْنِ
بَعْدِيَّةً مُسْتَقْبِلَ اْلقِبْلَةِ اَدَاءً لِلَّهِ تَعَالَى
4. Niat Shalat Sunat Qobla
Ashar
اُصَلِّيْ سُنَّةَ العَصْرِ رَكْعَتَيْنِ
قَبْلِيَّةً مُسْتَقْبِلَ اْلقِبْلَةِ اَدَاءً لِلَّهِ تَعَالَى
5. Niat Shalat Sunat Qobla
Maghrib
اُصَلِّيْ سُنَّةَ اْلْمَغْرِبِ رَكْعَتَيْنِ
قَبْلِيَّةً مُسْتَقْبِلَ اْلقِبْلَةِ اَدَاءً لِلَّهِ تَعَالَى
6. Niat Shalat Sunat Ba'da
Maghrib
اُصَلِّيْ سُنَّةَ اْلْمَغْرِبِ رَكْعَتَيْنِ
بَعْدِيَّةً مُسْتَقْبِلَ اْلقِبْلَةِ اَدَاءً لِلَّهِ تَعَالَى
7. Niat Shalat Sunat Qobla
Isya
اُصَلِّيْ سُنَّةَ الْعِشَاءِ رَكْعَتَيْنِ
قَبْلِيَّةً مُسْتَقْبِلَ اْلقِبْلَةِ اَدَاءً لِلَّهِ تَعَالَى
8. Niat Shalat Sunat
Ba'da Isya
اُصَلِّيْ سُنَّةَ الْعِشَاءِ رَكْعَتَيْنِ
بَعْدِيَّةً مُسْتَقْبِلَ اْلقِبْلَةِ اَدَاءً لِلَّهِ تَعَالَى
C.
Bilangan Rakaat Shalat Sunah Rawatib
Bilangan rakaat shalat sunah rawatib muakkad adalah
1. 2 rakaat sebelum sholat dhuhur
2. 2 rakaat
sesudah shalat dhuhur
3. 2 rakaat
sesudah shalat maghrib
4. 2 rakaat
sesudah shalat isya’
5. 2 rakaat
sebelum sholat subuh
Bilangan rakaat shalat sunah rawatib ghairu muakkad adalah
1.
4 rakaat sebelum dan sesudah shalat dhuhur
2.
2 rakaat sebelum shlata maghrib
3.
2 rakaat sebelum shalat isya’
D.
Keutamaan Shalat Sunah Rawatib
1.
Penyempurna shalat fardhu
2.
Mendapatkan banyak kebaikan
3.
Doa kita akan dikabulkan oleh Allah
4.
Mngandung beberapa hikmah yang tidak kita dapatkan dalam ibadah
yang lain
E.
Membiasakan Shalat Sunah Rawatib
Melaksanakan shalat
sunah rawatib harus dibiasakan sejak kecil agar nanti terbiasa melakukan
hal-hal yang sunah. Cara pelaksanaan shalat sunah rawatib sama dengan shalat
wajib, baik gerakan maupun bacaannya. Akan tetapi ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam pelaksanaan shalat sunah rawatib, yaitu
1.
Tidak didahului adzan dan iqamah
2.
Dilaksanakan secara munfarid
3.
Bacaannya tidak dinyaringkan
4.
Jika lebih dari dua rakaat, setiap dua rakaat satu salam
5.
Sebaiknya tempatt mengerjakan shalat sunah rawatib pindah sedikit
dari tempat shalat fardhu
6.
Diawali dengan niat menurut macam shalatnya
PELAJARAN 2
SHALAT JUM’AT
A.
Hukum Shalat Jum’at
Berdasarkan QS.
Al-jumu’ah : 9 bahwa shalat jum’at
hukumnya fardhu bagi setiap orang laki-laki yang dewasa, baik sedang sibuk
bekerja, bermain maupun sedang santai. Kita wajib segera melaksanakan shalat
jum’at apabila telah datang waktunya. Orang yang meninggalkan sholat jum’at
denagn sengaja hukumnya dosa besar.
B.
Syarat Wajib Dan Sah Shalat Jum’at
Syarat
wajib shalat jum;at
1.
Islam
2.
Baligh
3.
Berakal
4.
Laki-laki
5.
Tidak ada halangan
Adapun mereka yang dianggap berhalangan sebagai berikut
1.
Sakit hingga tidak memungkinkan pergi shalat jum’at
2.
Dalam perjalanan
3.
Hujan lebat hingga menyulitkan jalan menuju ke masjid
4.
Kesulitan-kesulitan lain yang tidak memungkinkan shalat jum’at
Shalat jum’at dianggap sah apabila sudah memenuhi persyaratan
berikut:
1.
Diadakan di daerah pemukiman, baik di kota maupun di desa dan tidak
sah dilakukan di ladang yang bukan penduduk menetap
2.
Dilakukan secara berjamaah
3.
Dilakukan pada waktu dhuhur
4.
Dikerjakan psetelah khotbah
C.
Waktu Shalat Jum’at
Shalat jum’at
dilaksanakan pada hari jum’at sebanyak dua rakaat setelah khutbah, waktunya
sama dengan waktu sholat dhuhur yaitu mulai kira-kira pukul 12.00 WIB sampai
pukul 14.30 WIB.
D.
Hal-Hal Yang Disunahkan Sebelum Shalat Jum’at
1.
Mandi
2.
perpakaian yang baik dan disunahkan berwarna putih
3.
Memakai wangi-wangian
4.
Memotong kuku
5.
Shalat tahiyatul masjid
6.
Membaca al-qur’an
7.
Secapatnya datang ke masjid
8.
Menggunting dan menyisir rambut dengan rapi
E.
Membiasakan Shalat Jum’at
Didalam al-qur’an dan hadits disebutkan bahwa hukum shalat jum’at
adalah wajib bagi laki-laki dewasa. Meskipun demikian bagi anak-anak, tidak ada
salahnya mengikuti shalat jum’at sebagai latihan membiasakan diri melaksanakan
shalat jum’at.
PELAJARAN 3
SHALAT BAGI ORANG SAKIT
A.
Shalat Dengan Cara Duduk
Syarat shalat
dengan duduk adalah sebagai berikut
1.
menghadap kiblat dan berniat shalat fardhu sambil duduk
2. Takbiratul
ihram dilanjut membaca doa iftitah, surat al-fatikhah dan salah satu surat
dalam al-qur’an
3. Rukuk dengan
meletakkkan tangan di lutut(dengan menundukkan kepala)
4. I’tidal dengan
mengangkat kedua tangan(dengan kepala ditegakkan)
5. Sujud dengan
cara membungkukkan kepala dan badan
6. Duduk tahiyat
awal atau akhir dilakukan semampunya
7. Shalat diakhiri
salam dengan menolehkan wajah ke kanan dan ke kiri
B.
Shalat Dengan Cara Berbaring
Caranya:
1.
Dua kaki diarahkan ke kiblat, kepala ditinggikan dengan alas bantal dan mukanya diarahkan ke kiblat.
Selanjutnya berniat lalu takbiratul ihram denagn mengankat tangan
2. Bersedekap,
kemudian membaca doa iftitah, al-fatihah dan slah satu surat dalam al-qur’an.
Ruku’ dan sujud cukup dengan isyarat
3. Tahiyat awal
dan akhir cukup dilakukan sesuai kemampuan/isyarat. Kedua tangan tidak
bersedekap
4. Salam dengan
menolehkan wajah ke kanan dan ke kiri
PELAJARAN 4
PUASA RAMADHAN
A.
Syarat Wajib Puasa
Syarat wajib puasa adalah sebagai berikut
1.
Islam
2.
Baligh
3.
Berakal sehat
4.
Suci dari haid dan nifas
5.
Mampu atau kuat berpuasa
B.
Rukun Puasa
1.
Niat
Dalam
puasa ramadhan, niat harus sudah dilakukan pada malam hari atau paling lambat sebelum
terbit fajar pada setiap hari bulan ramadhan, kecuali untuk puasa sunnah masih
dibolehkan niat pada pagi harinya.
2.
Menahan diri
Menahan
diri dari makna, minum, hubungan suami istri, dan hal-hal yang dapat
membatalkan puasa sejak terbit fajar sampai terbenam matahari.
C.
Hal-Hal Yang Dapat Membatalkan Puasa
1.
Makan dan minum dengan sengaja pada siang hari
2.
Muntah dengan sengaja
3.
Keluar darah haid atau nifas
4.
Berhubungan suami istri pada siang hari
5.
Keluar air mani karena disengaja
6.
Gila
7.
Murtad
D.
Orang Yang Boleh Meninggalkan Puasa
1.
Orang yang sedang sakit
Orang
sakit yang dibolehkan tidak berpuasa adalah dikarenakan beberapa hal berikut
ini,
a.
Dikhawatirkan akan bertambah parah sakitnya apabila tetap
melaksanakan puasa
b.
Akan memperlambat proses penyembuhan.
Bagi orang yang sakit menahun atau kecil kemungkinannya untuk
sembuh, maka dia tidak diwajibkan untuk mengqadha puasa yang ditinggalkannya.
Tetapi dia hanya diwajibkan membayar fidyah, yaitu memberi makan satu orang
miskin yang ukurannya kira-kira 600 gr beras untuksetiap hari puasa ramadhan
yang ia tinggalkan. Tetapi jika tidak mampu atau bahkan untuk membiayai
hidupnya dan keluarganya saja mengalami kesulitan, maka tidak ada kewajiban
bagi orang tersebut membayar fidyah sampai ia mampu.
2.
Orang yang sedang dalam perjalanan
Orang
tersebut harus memenuhi syarat sebagai berikut
a.
Jarak yang ditempuh kurang lebih 80,6 km
b.
Perjalanan yang ditempuh bukan untuk melakukan maksiat
Bagi orang yang tidak berpuasa saat dlam perjalanan, maka ia wajib
mengqadha puasa yang ditinggalkannya di hari lainnya. Jika seorang yang berada
dalam perjalanan itu kuat berpuasa, maka ia boleh berpuasa.
3.
Ibu hamil dan menyusui
Bagi
ibu hamil yang menyusui dan ia khawatir terhadap anak yang sedang disusuinya,
maka ia boleh berbuka, tetapi ia harus menggantinya pada hari yang lain dan
membayar fidyah, yakni memberikan makan kepada orang miskin.
4.
Orang yang sudah lanjut usia
5.
Perempuan yang sedang haid atau nifas
Wanita
yang sedang haid atau nifas haram berpuasa. Kalaupun ia berpuasa, maka puasanya
batal dan ia wajib mengqadha puasa yang ditinggalkannya pada hari lain diluar
bulan ramadhan.
E.
Niat Puasa Ramadhan
نـَوَيْتُ
صَوْمَ غـَدٍ عَـنْ ا َدَاءِ فـَرْضِ شـَهْرِ رَمـَضَانَ هـَذِهِ السَّـنـَةِ
لِلـّهِ تـَعَالى
Artinya: "Sengaja
aku berpuasa esok hari untuk menunaikan fardhu puasa pada bulan Ramadhan bagi
tahun ini karena Allah Taala"
F.
Doa Buka Puasa
اللّهُمَّ لَكَ
صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْت بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ
الرَّحِمِيْنَ
Artinya: Ya
Allah, untuk-Mu aku berpuasa dan dengan rizki-Mu aku berbuka, Maha besar Allah
yang maha pemurah lagi maha penyayang.
PELAJARAN
5
AMALAN
DI BULAN RAMADHAN
A.
Shalat Tarawih
Shalat tarawih
ialah shalat sunah yang dikerjakan setelah shalat isya’ pada bulan ramadhan.
Hukum sholat tarawih adalah sunah muakkad. Shalat tarawih boleh dikerjakan
sendiri-sendiri, tapi sebaiknya dilakukan secara berjamaah. Waktunya ialah
sesudah shalat isya’ sampai terbit fajar.
B.
Shalat Witir
Shalat witir adalah shalat sunah uang jumlah rakaatnya ganjil.
Paling sedikit satu rakaat dan paling banyak tigabelas rakaat. Hukum
melaksanakan shalat witir adalah sunah muakkad. Waktu pelaksanaannya setelah
shalat isya’ sampai sebelum terbit fajar.
Keutamaan shalat witir, diataranya sebagai berikut:
1. Pahala shalat
witir nilainya lebih tinggi dari unta merah
2. Shalat witir
mengandung makna tentang keesaan Tuhan
3. Agar orang
islam terbiasa bangun tengah malam untuk melaksanakan qiyamullail
4. Shalat witir
sebagai penutup rangkaian shalat di malam hari
0 komentar:
Posting Komentar